
Dalam upaya mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Buol, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buol bersama OPD terkait dan lintas sektor lainnya menggelar Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Buol di Aula Kantor BPKAD Buol , Senin (19/9/2022).
Kegiatan yang juga dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah Tenny C Soriton ,S.Sos,MM,dibuka langsung oleh Wakil Bupati Buol H.Abdullah Batalipu S.Sos.M.Si Hadir sebagai peserta Camat se Kabupaten Buol beserta Kepala Desa yang menjadi Lokus stunting di Kabupaten Buol, anggota TP PKK Kabupaten Buol, Kepala Statistik Buol, Kepala Puskesmas Se Kabupaten Buol dan undangan lainnya.
Rembuk Stunting kali ini mengangkat tema “Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Buol tahun 2022”Ketua panitia pelaksana kegiatan, Kepala Bappeda sekaligus Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Ir Ibrahim Rasyid menyampaikan, tujuan kegiatan Rembuk Stunting tersebut dalam rangka mewujudkan komitmen bersama dalam intervensi gizi secara konvergensi, guna percepatan penurunan stunting di Kabupaten Buol maka nanti akan ada penandatanganan komitmen bersama untuk kita memperkuat konvergensi di tahun 2022.
Sementara itu dalam sambutannya Wakil Bupati Buol : Melalui Rencana Kerjasama Pemerintah Pusat sejak tahun 2018 yaitu Percepatan Penurunan Stunting, Kabupaten Buol ditetapkan sebagai salah satu Lokasi Fokus Percepatan Penurunan Stunting yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Stunting adalah Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan Gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama Kehidupan.Stunting Mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Stunting juga memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya bahkan Stunting dan kekurangan Gizi pada balita berkontribusi pada berkurangnya 2 – 3 % Produk Demostik Bruto setiap tahunnya.
Wakil Bupati menyampaikan, Konvergensi adalah kunci untuk Intervensi gizi spesifik dan sensitif. Intervensi multi sektor tidak mungkin terlaksana tanpa kerjasama dan komitmen seluruh stakeholder terkait. Hilangkan ego sektoral, antar program kegiatan, tingkatkan Intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
Dalam upaya penurunan stunting tersebut, Camat memiliki peranan penting selaku pemimpin di setiap kecamatan. Lebih lanjut Wabup menyampaikan, upaya penurunan stunting ditengah pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir ini memang menjadi tantangan. “Pelaksanaan beberapa program tahun ini memang belum begitu optimal karena pandemi, dimana terbatasnya interaksi dengan masyarakat,” tegas beliau.
Untuk itu beliau berharap, peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada setiap kelompok sasaran sangat penting untuk mengubah perilaku masyarakat harus digencarkan.“Saya meminta kepada OPD, Camat dan Desa agar dapat memetakan program apa saja yang cakupannya belum merata terhenti dan sebagainya, dengan demikian Pemkab dapat menyusun kembali dengan mengoptimalkan sumber pendanaan yang ada untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Buol ” tutup beliau.
Diskominfo-SP2022