Persoalan kasus stunting di Kabupaten Buol hingga saat ini masih menjadi fokus utama pengentasannya oleh Pemerintah Kabupaten Buol, baik melalui program percepatan penurunan angka stunting maupun langkah strategis lainnya dalam membangun daerah. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Buol masih berfokus pada 18 desa lokus stunting yang tersebar di sejumlah kecamatan. Pada Senin pagi (13/09/23), Pemerintah Kabupaten Buol melalui Dinas Kesehatan dan tim percepatan penurunan stunting melakukan kegiatan audit stunting di salah satu lokasi fokus (lokus) penanganan stunting di Kecamatan Momunu, yaitu Desa Potugu.
Dari hasil audit, ditemukan beberapa kasus, di antaranya kekurangan asupan gizi, pola makan dan pola asuh yang tidak teratur, serta rendahnya sanitasi lingkungan dan akses air bersih. Dari 5 kasus bayi stunting hasil audit di Desa Potogu Kecamatan Momunu, terdapat balita berusia 24 bulan, dengan berat badan 8,6 kg dan tinggi badan 80,6 cm. Hasil observasi menunjukkan pertumbuhan yang kurang optimal karena kekurangan gizi dan berat badan yang sangat kurang, selain itu, pertumbuhannya tidak sesuai dengan umur. Selain itu, ada juga balita berusia 24 bulan, dengan berat badan 7,3 kg dan tinggi badan 75,4 cm. Sejak kelahiran, berat badannya rendah dan harus dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk pengobatan, pemberian PMT susu formula, dan bantuan sosial secara berkala.
Selain bayi stunting, hasil audit di Kecamatan Momunu, Desa Potugu, juga menemukan satu ibu hamil dengan kasus kekurangan energi kronis (KEK) berusia 18 tahun, dengan berat badan 48,2 kg, tinggi badan 149,8 cm, dan lingkar lengan 20,6 cm. Kekurangan energi kronis merupakan permasalahan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil yang terjadi saat kehamilan. Kekurangan ini membuat nutrisi yang dikonsumsi ibu digunakan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sehingga kebutuhan janin menjadi tidak tercukupi. Ibu hamil dengan riwayat kekurangan energi kronis memiliki risiko lebih besar mengalami stunting pada anaknya.
Diharapkan setelah dilakukan audit terhadap kasus stunting yang ditemukan di 18 desa lokus stunting, akan segera ditindaklanjuti oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Buol, dengan harapan dapat mencapai target angka prevalensi stunting pada tahun 2024 sebesar 14 persen.