Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Dadang, SH., MH, menghadiri pertemuan penting yang membahas advokasi dan koordinasi pengelolaan Posyandu dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Buol. Acara ini berlangsung di Hotel Surya Wisata, Kamis, 7 November 2024, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BPM-Des Buol, para Camat, Kepala Puskesmas, Tim Penggerak PKK Kabupaten Buol, serta perwakilan dari berbagai sektor lainnya.

Pertemuan ini bertujuan untuk menguatkan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan layanan kesehatan primer, khususnya Posyandu, yang dikenal sebagai garda depan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa. Posyandu memiliki peran yang sangat strategis dalam menyediakan layanan kesehatan terpadu bagi masyarakat, mulai dari ibu hamil, anak-anak, hingga lansia.
Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pentingnya lima langkah utama dalam pengelolaan Posyandu yang harus diperhatikan, yaitu: pendaftaran, penimbangan, pencatatan, pelayanan, dan penyuluhan. Kelima langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan di Posyandu dan memperluas cakupan serta dampak positif bagi kesehatan masyarakat desa.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Dadang, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi dalam memperkuat sektor kesehatan di wilayah Kabupaten Buol. Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah mengoptimalkan beberapa program kesehatan, termasuk program Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), yang bertujuan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk, serta upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dasar di desa.
Harapannya, melalui penguatan koordinasi dan pengelolaan Posyandu yang lebih baik, pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Buol dapat semakin optimal, mencakup seluruh lapisan masyarakat, serta membantu mewujudkan Kabupaten Buol yang sehat dan produktif.
Dengan berlanjutnya advokasi dan kolaborasi ini, diharapkan Kabupaten Buol dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pengelolaan layanan kesehatan berbasis masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.