Penjabat (Pj) Bupati Buol, Drs. M. Muchlis, MM, resmi membuka kegiatan konsultasi publik penyusunan Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buol untuk periode 2025-2029. Acara ini diselenggarakan di Aula Lantai II Kantor Bupati Buol, Kamis 12 September 2024 dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari pemerintahan daerah serta instansi terkait.

Dalam sambutannya, Drs. M. Muchlis menekankan pentingnya konsultasi ini sebagai langkah awal dalam perumusan RPJMD yang akan menjadi panduan strategis bagi pembangunan daerah dalam lima tahun mendatang. “Kegiatan ini bertujuan untuk menggali isu-isu strategis serta merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan yang efektif. Partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk perangkat daerah dan masyarakat, sangat diperlukan dalam menyusun dokumen ini,” ungkapnya.

Penjabat (Pj) Bupati Buol, Drs. M. Muchlis, MM, resmi membuka kegiatan konsultasi publik penyusunan Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buol untuk periode 2025-2029. Acara ini diselenggarakan di Aula Lantai II Kantor Bupati Buol, Kamis 12 September 2024 dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari pemerintahan daerah serta instansi terkait.
Pj Bupati Buol didampingi Kaban Bappeda dan Tim Ahli menggelar Konsultasi Publik Penyusunan Teknokratik RPJMD 2025-2029 (Foto: Sari)

Hadir dalam acara tersebut adalah Asisten dan Staf Ahli Setda Kabupaten Buol, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, camat dan lurah se-Kabupaten Buol, serta pimpinan instansi vertikal. Tak ketinggalan, tim ahli penyusun RPJMD dan Kepala Bappeda-Litbang Kabupaten Buol, Wahyu Setya Budhi, SH, MH, yang juga memberikan laporan mengenai konsultasi ini.

Wahyu Setya Budhi mengungkapkan bahwa tahap konsultasi ini penting untuk memastikan sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat. “Melalui konsultasi ini, kami berharap dapat menyusun rencana strategis yang sinergis dan mendukung pencapaian target pembangunan daerah,” ujarnya.

Data makro pembangunan Kabupaten Buol turut dipaparkan dalam acara ini, termasuk pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan sebesar 3,59% pada tahun 2023 dan angka kemiskinan yang meningkat menjadi 13,36%. Meskipun demikian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami kenaikan dari 68,72 menjadi 70,18. Data ini menjadi dasar dalam merumuskan strategi untuk mengatasi tantangan yang ada.

Kepala Bappeda juga mencatat bahwa partisipasi masyarakat dalam penjaringan kuesioner RPJMD masih rendah, dengan hanya 50 orang dari 150.000 penduduk yang berpartisipasi. “Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk menciptakan RPJMD yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan warga,” tambahnya.

Pj. Bupati Buol juga menggarisbawahi beberapa isu strategis yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan RPJMD, seperti stunting, kemiskinan ekstrem, pengangguran, dan tata kelola pemerintahan. Dokumen RPJMD ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi kepala daerah terpilih dalam melaksanakan visi dan misinya pada periode 2025-2029.

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas dan netralitas dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah 2024, agar pesta demokrasi berjalan jujur dan adil. Beliau mengapresiasi kehadiran perwakilan dari Bappenas dan Universitas Indonesia yang memberikan masukan berharga terkait manajemen talenta ASN dan pengembangan SDM di Kabupaten Buol. Konsultasi publik ini menjadi langkah krusial dalam proses penyusunan RPJMD 2025-2029, yang direncanakan akan ditetapkan menjadi peraturan daerah paling lambat enam bulan setelah pemilihan kepala daerah. Dengan partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan RPJMD ini dapat menjadi panduan yang efektif untuk memajukan Kabupaten Buol dalam lima tahun ke depan. (Sari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *