Pemerintah Kabupaten Buol menggelar Rapat Evaluasi Pelaksanaan Car Free Day (CFD) Buol Sport Tourism di Ruang Rapat Wakil Bupati Buol, Kantor Bupati Buol, Selasa (16/9). Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Buol, Dr. Nasir Dj. Daimaroto dan dihadiri Sekretaris Daerah, para asisten, pimpinan OPD, Dewan Kesenian Buol, hingga insan pers.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menegaskan bahwa CFD sebagai agenda rutin setiap Minggu pagi perlu terus ditingkatkan partisipasinya. “Belakangan ini, keterlibatan OPD mulai berkurang. Padahal, kegiatan ini diharapkan menjadi ruang publik yang tumbuh lebih maju. Karena itu, hari ini kita evaluasi bersama agar minat masyarakat kembali meningkat,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Dadang, SH., MH., menyoroti beberapa persoalan dalam pelaksanaan CFD. Antara lain soal keamanan dan ketertiban di arena, penataan pedagang, serta kegiatan senam yang terpecah di beberapa titik.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Purnomo, SSTP., melaporkan bahwa sejak delapan bulan berjalan, CFD telah memberi dampak positif pada perputaran ekonomi masyarakat dengan total transaksi mencapai Rp373 juta. Namun, belakangan terjadi penurunan signifikan. “UMKM sangat berharap kegiatan ini terus berjalan. Untuk itu, kami mengusulkan adanya jadwal bergilir OPD agar kegiatan tetap semarak, termasuk menambahkan kolaborasi seni budaya bersama Dewan Kesenian Buol,” jelasnya.
Beberapa usulan juga disampaikan dalam rapat, antara lain:
- Penguatan pengamanan oleh Dishub dan Satpol PP agar jalur CFD benar-benar bebas kendaraan.
- Pembagian jadwal OPD untuk hadir minimal sebulan sekali dengan program kreatif, seperti lomba tradisional atau pelayanan publik.
- Keterlibatan komunitas olahraga sebagai motor penggerak utama kegiatan, sementara Pemda memberikan dukungan fasilitas.
- Kolaborasi dengan Dewan Kesenian Buol, yang siap menghadirkan pertunjukan musik, tari, dan seni tradisional untuk menarik pengunjung.
Rapat juga membahas alternatif lokasi CFD serta penyesuaian jadwal pelaksanaan agar lebih efektif. Beberapa pimpinan OPD menilai CFD tidak hanya menjadi ruang olahraga, tetapi juga sarana promosi budaya, literasi, dan pemberdayaan UMKM.
Pemerintah Kabupaten Buol menegaskan bahwa CFD akan terus dikembangkan sebagai agenda unggulan daerah yang menyatukan olahraga, seni budaya, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
“CFD harus menjadi ruang kebersamaan. Dengan sinergi OPD, dukungan komunitas, dan partisipasi aktif masyarakat, Buol bisa tampil sebagai daerah yang sehat, kreatif, dan berdaya saing,” pungkas Wakil Bupati.
Turut hadir dalam rapat ini, Asisten Administrasi dan Umum, Inspektur Daerah, Kadis Bapenda, Sekretaris
Dinkes, Staf Ahli Hukum dan Politik, Plt. Kadis Disperindag, Plt. Kasat Pol PP, Kadis Dukcapil, Kadis DLH, Kadis BKPSDM, Kadis DPMPTSP, Sekretaris DKB, Sekcam Biau, Sekretaris Dinsos Ketua DKB, Kabid Lalin Dishub, serta insan pers. (Sari/Lis)