Pemerintah Kabupaten Buol melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar kegiatan Ekspos Draft Laporan Akhir Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) Lokasi Talaki SP 1 Kawasan Paleleh, Rabu (26/11) di Aula Lantai III Kantor Bupati Buol. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Nakertrans Friesa Agusfard, ST menyampaikan bahwa ekspos ini merupakan tahapan penting dalam penyusunan dokumen teknis kawasan transmigrasi yang mengacu pada Keputusan Menteri BP2TP Nomor 496 Tahun 2024 tentang Penetapan Kawasan Transmigrasi Paleleh.

Dokumen RTSP yang saat ini dalam tahap finalisasi berfokus pada validasi hasil survei, analisis teknis, serta rancangan perencanaan kawasan transmigrasi. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menghimpun masukan dari seluruh pemangku kepentingan sebelum pertemuan lanjutan rencananya dilaksanakan di Jakarta.
Progres penyusunan RTSP ini mencakup paparan kondisi fisik dan lingkungan, tahapan pengumpulan data masyarakat, analisis teknis potensi pertanian, konsep tata ruang kawasan, serta perencanaan daya tampung 150 Kepala Keluarga, pola pembagian lahan, serta perencanaan tata Kawasan secara menyeluruh.
Kadis Nakertrans berharap OPD teknis turut memberikan dukungan penuh dalam integrasi kebutuhan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, jembatan, drainase, irigasi, jaringan listrik, serta fasilitas penunjang kawasan transmigrasi lainnya. Pemerintah kecamatan dan desa juga diminta aktif dalam penyediaan data dan informasi wilayah untuk penyempurnaan dokumen RTSP.

Sementara itu, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan, Bupati Buol menegaskan bahwa pengembangan kawasan transmigrasi Paleleh selaras dengan visi daerah “Buol Agamis dan Agropolitan”.
“Jika kita berbicara tentang agropolitan, maka daerah ini membutuhkan satu kawasan khusus yang menjadi intervensi terpadu di mana seluruh OPD berkolaborasi, program disinkronkan, sehingga mampu melahirkan pusat pertumbuhan ekonomi baru, pusat permukiman baru, serta ekosistem besar berbasis pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan” tuturnya.
Bupati menyampaikan bahwa pembangunan kawasan baru ini juga untuk meningkatkan lapangan kerja bagi generasi muda Buol. “Lebih dari 50 ribu anak muda kita bekerja di luar daerah. Karena itu, pengembangan kawasan agropolitan dan transmigrasi terencana sangat penting untuk membuka ruang ekonomi baru dan meningkatkan pertumbuhan penduduk,” tegas Bupati.
Bupati juga menyebut bahwa peningkatan jumlah penduduk akan berpengaruh pada bertambahnya keterwakilan di tingkat provinsi sehingga memperkuat daya tawar Buol dalam memperjuangkan anggaran pembangunan.
Bupati mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk fokus pada empat prioritas lokal yang mendukung misi agropolitan, yakni PSDKU, BLK, Sekolah Rakyat, dan KTM sebagai pusat kawasan agropolitan. Bupati menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat agar percepatan pembangunan kawasan terpadu di Kabupaten Buol dapat terwujud. (Wayan Irmayani)
__________________________________
Reporter: Andriani Sari
