Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Buol 2025 yang dilaksanakan di Kecamatan Bukal menjadi wadah bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk merumuskan kebijakan strategis untuk pembangunan berkelanjutan pada tahun 2026. Acara ini dilaksanakan pada Senin 17 Maret 2025, dihadiri oleh pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta perwakilan desa, yang bersama-sama membahas tantangan dan solusi bagi kemajuan daerah.
Camat Bukal, Hasnawi Kamaruddin T., dalam laporan pembukaan memaparkan sejumlah kondisi di wilayahnya, antara lain terkait data kemiskinan, penurunan kasus stunting, program intervensi dana desa dan pengadaan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi masyarakat.

Tidak hanya itu, perekonomian lokal juga menunjukan perkembangan positif, dengan keberadaan sebuah perusahaan sawit yang mengelola lahan seluas 22.000 hektar, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Di bidang infrastruktur, berbagai program telah dilaksanakan, antara lain pengaspalan jalan poros Kecamatan Bukal, pembangunan irigasi, hingga peningkatan pelayanan energi dengan menambah pangkalan LPG di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Buol, Ahmad Kuntuamas, mengungkapkan pentingnya forum Musrenbang sebagai wadah untuk merumuskan kebijakan strategis yang dapat menjawab permasalahan masyarakat. Ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah daerah dan legislatif dalam menyusun program prioritas pembangunan yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat. “Forum ini menjadi wadah bagi kami untuk menyatukan pemikiran guna merancang kebijakan yang tepat sasaran,” ujarnya.

Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, dalam sambutannya menekankan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Buol yang akan datang. Bupati Buol juga menyampaikan beberapa program unggulan yang disiapkan dalam 100 hari kerja. Program-program tersebut meliputi pengaktifan penerbangan rute Palu-Buol untuk meningkatkan konektivitas transportasi, pembangunan kampus untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia, serta pendirian balai latihan kerja untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.
Lebih lanjut, Bupati juga menegaskan pentingnya penguatan budaya lokal melalui program rembuk budaya, serta pergantian nama bandara Pogogul Abdul Karim Mbouw.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan terkait dengan permasalahan plasma sawit, agar dapat diselesaikan secara win-win solution serta menjaga agar lahan produktif tidak dijual secara tidak semestinya.
Musrenbang Kabupaten Buol 2025 ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta tokoh masyarakat dan agama.
Sinergi antara pemerintah dan masyarakat ini diharapkan akan mampu menghasilkan solusi nyata untuk mengatasi berbagai masalah yang ada, serta mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan membawa kemakmuran bagi seluruh masyarakat Kabupaten Buol.