Penyunting: Wayan Irmayani

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Tengah, Sry Nirwanti Bahasoan, membuka pameran dan pasar rakyat dalam rangkaian Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) 2025 di Kabupaten Poso. Acara pembukaan yang berlangsung di Lapangan Sintuwu Maroso itu disambut dengan Tari Motaro, tarian khas suku Pamona sebagai bentuk penyambutan terhadap tamu kehormatan.

Dalam sambutannya, Sry Nirwanti yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pameran kerajinan pertama yang digelar di bawah kepemimpinannya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam memajukan sektor industri kerajinan lokal.

Ketua Dekranasda Sulteng memukul gong, tanda dimulainya pembukaan pameran dan pasar rakyat di area STQH Poso (Foto: Santo)

“Pameran ini menjadi langkah awal untuk mendorong potensi daerah agar lebih dikenal secara luas, khususnya dalam bidang kerajinan, kuliner olahan, dan ekonomi kreatif,” ujar Sry Nirwanti.

Pameran yang digelar selama lima hari, dari 23 hingga 27 Juni 2025, diikuti oleh 10 dari 13 kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah. Produk yang ditampilkan mencakup desain kerajinan, anyaman, olahan pangan, hingga hasil karya pelaku UMKM. Ketua panitia menyebutkan bahwa kegiatan ini telah menjadi agenda rutin dalam rangkaian STQH maupun MTQ setiap tahunnya.

Ketua Dekranasda Sulteng kunjungi stand pameran Kabupaten Buol (Foto: Santo)

Lebih lanjut, Sry Nirwanti menyoroti perkembangan industri kerajinan di Sulawesi Tengah yang dinilainya telah mengalami kemajuan signifikan, ditandai dengan semakin bervariasinya produk-produk lokal. Ia juga menilai bahwa kemajuan teknologi digital turut berkontribusi dalam membuka peluang pemasaran yang lebih luas bagi para perajin daerah.

Dekranasda Sulteng juga berencana berpartisipasi dalam ajang nasional “Kriyanusa 2025” di Jakarta pada bulan September mendatang. Acara tersebut merupakan pameran tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional dan diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia.

Sry Nirwanti mengakhiri sambutannya dengan menyerukan sinergi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan agar sektor kerajinan dapat menjadi penopang utama dalam mencapai visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah: menjadi wilayah pertanian dan industri berbasis sumber daya alam yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan. (Santo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *