Gubernur Sulawesi Tengah Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, bersama Wakil Gubernur Dr. Hj. Reny A. Lamadjido, disambut hangat di Istana Raja Buol dalam kunjungan kerja yang sarat makna budaya. Dalam prosesi yang berlangsung pada Selasa (27/5), keduanya secara resmi menerima gelar adat Tau Doka (Orang Besar) dari Raja Buol, Moh. Syafri Turungku.

Penganugerahan gelar adat tersebut dilakukan di hadapan Dewan Adat, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintah daerah dalam sebuah upacara sakral yang menggambarkan pengakuan dan harapan besar masyarakat Buol terhadap kepemimpinan provinsi. Gelar ini, menurut Raja Buol, memuat nilai-nilai luhur seperti kepemimpinan, kebijaksanaan, dan keadilan.

Gubernur bersama Wagub Sulteng tiba di Istana Raja Buol untuk penganugerahan gelar adat Buol (Foto: Sari)

“Ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi dan perhatian yang telah diberikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur kepada masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Buol,” ujar Raja Syafri dalam sambutannya. Beliau juga menyampaikan harapan agar perhatian terhadap pembangunan dan pelestarian adat-budaya terus ditingkatkan, serta mengusulkan agar Rembuk Budaya yang perdana di Buol ini dijadikan agenda tahunan.

Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, menyebut kunjungan tersebut sebagai momen bersejarah. “Baru kali ini, sejak pemekaran Buol dari Tolitoli, Gubernur dan Wakil Gubernur datang bersama seluruh kepala dinas dan kepala badan provinsi dalam satu rangkaian kunjungan. Ini bukan sekadar kunjungan kerja, tapi simbol komitmen dan perhatian yang luar biasa,” kata Risharyudi.

Dalam acara tersebut, Bupati juga mengumumkan pembukaan Rembuk Budaya yang bertujuan memperkuat sistem adat. Beberapa rekomendasi utama yang akan dibahas antara lain: pembentukan Perda tentang penguatan Lembaga Kerajaan dan Dewan Adat, rekomendasi Peradilan Adat, pembentukan Dewan Kesenian Daerah, serta integrasi Bahasa Daerah Buol dalam kurikulum lokal SD dan SMP.

Gubernur Sulteng, Anwar Hafid menyampaikan pidato usai dinobatkan menjadi Tau Doka (Foto: Sari)

Gubernur Anwar Hafid dalam pidatonya menegaskan, Buol dipilih sebagai tujuan kunjungan pertama bukan tanpa alasan. “Ini adalah kunjungan kerja pertama saya sebagai Gubernur bersama Ibu Wakil Gubernur, dan Buol menjadi daerah yang kami pilih pertama kali. Mengapa? Karena kami paham betul bahwa Buol adalah salah satu kabupaten yang letaknya jauh dari ibu kota provinsi. Kami ingin menunjukkan bahwa kami hadir, peduli, dan akan bersama-sama membangun dari wilayah terjauh,” ucapnya.

Beliau juga mengumumkan rencana menetap selama beberapa hari di Buol hingga Jumat. “Saya akan menetap di Buol sampai hari Jumat. Ini sebagai bentuk kecintaan dan komitmen saya kepada masyarakat Buol. Kami bukan datang sebentar lalu pulang, tapi ingin merasakan langsung denyut kehidupan masyarakat di sini,” tegas Anwar.

Gubernur menutup sambutannya dengan menyampaikan terima kasih atas gelar adat yang diberikan, dan berjanji menjunjung tinggi amanah budaya tersebut. Ia juga menyerukan kerja sama lintas sektor untuk mendorong Buol menjadi salah satu kabupaten maju di Sulawesi Tengah, mencontoh percepatan pembangunan seperti di Morowali. (Sari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *