Penyunting: Wayan Irmayani

Pemerintah Kabupaten Buol melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan resmi membuka Festival Mongunom Lripu dan Pekan Kebudayaan Daerah Buol ke-IV pada Selasa malam, 17 Juni 2025. Acara yang digelar di Halaman Kantor Bupati Buol ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Buol, Moh. Nasir Dj. Daimaroto.

Festival yang akan berlangsung selama sepekan hingga 24 Juni 2025 ini mengangkat tema “Melestarikan Tradisi, Menjaga Kepunahan Budaya”. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pelestarian warisan budaya daerah yang dimiliki oleh Bumi Pogogul.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ia menekankan pentingnya menjunjung sportivitas dan nilai budaya dalam seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama festival.

Wakil Bupati membacakan sambutan pada pembukaan Festival Mongunom Lripu dan Pekan Kebudayaan Daerah Buol ke-IV di halaman kantor Bupati Buol (Foto: Sari)

“Pemerintahan di Kabupaten Buol harus berjalan sesuai norma budaya dan azas pemerintahan yang bersih. Tidak boleh ada pelanggaran terhadap nilai-nilai luhur yang kita junjung bersama,” tegas Wabup.

Festival ini juga merupakan tindak lanjut dari Rembuk Budaya Kabupaten Buol Tahun 2025 yang menghasilkan empat rekomendasi utama, yakni penguatan kelembagaan adat, pembentukan Dewan Kesenian Buol, pembentukan lembaga peradilan adat, serta penguatan bahasa daerah dalam muatan lokal pendidikan.

“Festival Mongunom Lripu menjadi implementasi nyata dari rekomendasi rembuk budaya. Ini juga sebagai ruang penguatan identitas budaya, regenerasi pelaku seni, serta pengarusutamaan nilai lokal dalam pendidikan dan kehidupan masyarakat,” ujar Wabup.

Festival Budaya, Pekan Budaya, Budaya, Kebudayaan
Salah satu pertunjukan seni kolosal yang ditampilkan pada pembukaan Festival (Foto: Sari)

Mongunom Lripu sendiri merupakan ritual adat tradisional masyarakat Buol yang memiliki makna spiritual dan simbolisasi pengobatan negeri. Wabup menegaskan pentingnya generasi muda tidak hanya mengenal teknologi, tetapi juga budaya daerahnya.

Kegiatan ini juga selaras dengan program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu Berani Berkah (integrasi budaya dan agama) serta Berani Harmoni (pengembangan sentra budaya dan olahraga).

“Pemerintah Kabupaten Buol berkomitmen untuk terus memperluas ruang budaya, menjadikan festival ini sebagai sarana pembinaan karakter, pelestarian nilai luhur, serta penyatuan seluruh generasi dalam menjaga jati diri sebagai orang Buol,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Moh. Irsyad, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan bidang kebudayaan. Tujuan utamanya adalah melestarikan tradisi Mongunom Lripu dan mengenalkan kembali seni budaya serta permainan tradisional kepada generasi muda.

Raja Buol turut hadir dalam pembukaan Festival Mongunom Lripu dan Pekan Kebudayaan Daerah Buol ke-IV di halaman kantor Bupati Buol (Foto: Sari)

Festival ini juga dirangkaikan dengan seleksi Festival dan Lomba Seni Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat kabupaten, yang merupakan bagian dari program Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan, dan diikuti oleh siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK se-Kabupaten Buol.

Berbagai kegiatan turut memeriahkan festival ini, di antaranya ritual adat Mongunom Lripu, lomba seni dan budaya, permainan tradisional, gelar kuliner khas Buol, pertunjukan seni kolosal, dan seleksi FLS3N.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Raja Buol, Moh. Syafri Turungku, jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, tokoh adat dan agama, pelaku seni budaya, serta sanggar seni dan tari dari berbagai kecamatan di Kabupaten Buol.

Melalui penyelenggaraan festival ini, Pemerintah Kabupaten Buol berharap pelestarian budaya menjadi gerakan bersama seluruh elemen masyarakat, tidak hanya menjadi tugas pemerintah semata. (Rahman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *