Kedatangan Bupati Buol H. Risharyudi Triwibowo, MM, dan Wakil Bupati Dr. Moh. Nasir Dj. Daimaroto, SH, MH di tanah Pogogul disambut hangat oleh rombongan Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, para asisten, dan unsur Forkopimda di Bandara Pogogul Buol, Selasa, 4 Maret 2025.

Setelah dilakukan penyambutan kedatangannya di Bandara Pogogul, Bupati dan Wakil Bupati melanjutkan perjalanan menuju Istana Raja Buol yang terletak di Jalan Syarif Mansyur, Kelurahan Leok I. Di sana, acara prosesi penobatan Bupati Buol sebagai “Ombuno Rlipu” (Cucu Daerah Buol) yang dilakukan oleh Raja Buol, Moh. Sapri Turungku beserta Ketua Dewan Adat Kabupaten Buol.

Raja Buol dalam sambutannya mengungkapkan rasa terhormat atas penobatan ini. Bagi Raja Sapri, pemberian gelar ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga sebagai pengakuan terhadap kepemimpinan yang menjaga dan melestarikan budaya Buol.

Bupati beserta rombongan tiba di Bandara Pogogul (Foto: Sari)

“Gelar ini diberikan setelah melalui pertimbangan yang matang. Kami berharap, Bapak Bupati dan Wakil Bupati dapat terus memegang teguh nilai-nilai adat dan budaya kita, serta menjadi teladan bagi masyarakat dalam menjalankan amanah,” ujar Raja Buol dengan penuh kehangatan.

Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, MM, menyampaikan rasa syukur atas penerimaan dan penghargaan yang diterimanya. Dalam sambutannya, beliau menegaskan komitmennya untuk melestarikan adat dan budaya Buol, yang menurutnya adalah warisan berharga yang harus dijaga bersama.

Penobatan gelar Ombuno Rlipu oleh Raja Buol kepada Bupati (Foto: Sari)

“Saya merasa sangat terhormat dan berterima kasih atas pemberian gelar ini. Ini adalah amanah besar yang harus kami jalankan dengan penuh tanggung jawab. Kami juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan lembaga adat, agama, dan masyarakat dalam membangun Kabupaten Buol,” ungkap Bupati.

Salah satu langkah nyata yang disampaikannya adalah rencana untuk menjadikan bahasa Buol sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah, sebuah inisiatif untuk melestrikan budaya Buol tetap hidup di kalangan generasi muda.

Bupati beserta rombongan berjalan kaki menuju ke rujab yang letaknya tak jauh dari istana raja Buol (Foto: Sari)

Proses penobatan ini, lebih dari sekadar seremonial, adalah simbol kuat dari komitmen bersama antara pemerintah daerah dan lembaga adat untuk melestarikan budaya serta memperkuat kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai luhur masyarakat Buol.

“Kami berharap masyarakat Buol tetap bersatu, saling menghormati, dan terus berkolaborasi untuk mewujudkan Buol yang lebih maju dan sejahtera,” tambah Bupati. Setelah prosesi penobatan selesai, Bupati bersama keluarga melanjutkan kegiatan menuju Rumah Jabatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *