Penyunting: Wayan Irmayani

Wakil Bupati Buol, Dr. Moh. Nasir Dj. Daimaroto, S.H., M.H., menghadiri Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang digelar di Ruang Nagana, Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Palu pada Rabu (23/7).

Mengangkat tema “Berani Sinergi Penanggulangan Kemiskinan dan Pencegahan Stunting untuk Membangun Generasi Unggul di Sulawesi Tengah”, kegiatan ini menjadi forum strategis bagi seluruh pemangku kepentingan untuk merumuskan langkah-langkah terpadu dalam mengatasi kemiskinan dan stunting bagi seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, termasuk Kabupaten Buol.

Para keynote speakers dalam rakor TKPKD dan TP3S di Palu (Foto: Lis)

Dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Buol menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Buol dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan dan stunting di daerah. Ia menegaskan bahwa sinergi antara kebijakan pusat dan daerah, termasuk lintas sektor di tingkat kabupaten, sangat penting agar intervensi benar-benar menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.

“Kemiskinan dan stunting bukan sekadar angka, tetapi wajah nyata dari ketimpangan yang harus kita tangani dengan hati, data yang tepat, dan aksi nyata. Kabupaten Buol siap berkolaborasi demi memastikan generasi masa depan tumbuh sehat, cerdas, dan tangguh,” ungkap Dr. Nasir.

Rapat koordinasi ini dibuka oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Reny A. Lamadjido, dengan tarian adat Mokambu sebagai pembuka, dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Palu, para Wakil Bupati se-Sulawesi Tengah, Forkopimda, pimpinan OPD, perwakilan dunia usaha, organisasi masyarakat, mitra pembangunan, serta Kepala Puskesmas se-Sulawesi Tengah.

Suasana opening rakor TKPKD dan TP3S di Palu (Foto: Lis)

Arahan nasional disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico, yang membawa pesan Presiden RI melalui Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Ia juga memperkenalkan inovasi Presiden melalui pengembangan Sekolah Rakyat, sebagai solusi pendidikan gratis berkualitas untuk masyarakat tidak mampu.

Dalam laporannya, Wakil Gubernur memaparkan capaian Sulawesi Tengah dalam menurunkan angka kemiskinan menjadi 11,04% dan angka stunting menjadi 26,1%. Namun demikian, ia menggarisbawahi bahwa keberhasilan penanganan dua isu strategis ini sangat bergantung pada kinerja dan inovasi daerah.

Rangkaian kegiatan turut diisi dengan penyerahan dokumen Rencana Aksi Tahunan (RAT) Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2025 dan Laporan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Tahun 2024 kepada masing-masing daerah, termasuk Kabupaten Buol, sebagai bahan evaluasi dan arah kebijakan tahun mendatang.

Wagub didampingi Kepala Bappeda Prov Sulteng serahkan RAT Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2025 dan LP2KD 2024 kepada Wabup Buol (Foto: Lis)

Acara turut dirangkaikan dengan penerimaan simbolis siswa Sekolah Rakyat Tadulako Nambaso, sebagai wujud nyata keberpihakan terhadap peningkatan kualitas generasi penerus bangsa.

Dalam penutupannya, Wakil Gubernur berharap forum ini dapat menjadi titik balik sinergi nyata lintas sektor. Hal ini sejalan dengan harapan Wakil Bupati Buol agar sinergi tersebut tidak hanya berhenti di tataran kebijakan, tetapi benar-benar menyentuh lapisan masyarakat paling bawah. (Lis Afriyanti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *