
Senin 23 Agustus 2021, Pukul 14.00 Wita Bupati Buol dr. H. Amirudin Rauf, Sp.Og, M.Si, melaksanakan rapat kerja yang di perluas dalam bentuk serap aspirasi untuk mendengarkan saran dan masukan dari akar rumput, bertempat di aula lantai 2 Kantor Bupati Buol.
Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah, Ka. Kemenag, Ketua MUI, para pimpinan partai politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi mahasiswa, organisasi lingkungan, dan organisasi keagamaan, pers, serta individu-individu pemerhati daerah.
Adapun menjadi point penting arahan Bupati Buol diantaranya :Kerjasama dan Kesamaan Persepsi Bupati Buol menekankan bahwa rapat ini di tujukan untuk mewadahi kritik dan saran yang selama ini hanya berbentuk opini liar agar mendapatkan solusi. “Di tengah pandemi, di saat jutaan nyawa terancam, seluruh negara goyang akibat krisis, hal yang mendesak saat ini adalah kerjasama, menyamakan persepsi, mencari solusi bersama, demi menyelamatkan manusia” buka Bupati Buol.
Menurut Bupati virus ini daya tularnya sangat cepat. Oleh sebab itu, jika seseorang tertular, yang terpenting adalah jangan sampai orang lain juga ikut tertular. Menurut Bupati apa sebab virus ini lebih bahaya dari virus lain semisal cacar maupun flu, karena hampir 80 % mereka yang ditulari virus ini tanpa gejala sama sekali. Tiga Cara Mengendalikan Covid-19 Menurut Bupati Buol, ada tiga cara atau langkah yang dapat di lakukan untuk dapat mengendalikan Covid-19, yakni:
Pertama, menerapkan protokol kesehatan. Disiplin menggunakan masker, sering cuci tangan, hindari kerumunan, dan melakukan pemulasaran jenazah. Hal ini di lakukan agar tidak tertular pada orang lain.
Kedua, Cari mereka yang tidak bergejala. Dengan cara melakukan test, tracking, dan treatment. Begitu di temukan orangnya, maka segera di lakukan isolasi mandiri maupun terpusat.
Ketiga pengobatan dan penanganan, bahwa setiap mereka yang bergejala akan di tangani sampai benar-benar virus tersebut hilang. “virus ini siklusnya hanya 14 hari, umurnya setelah itu, jika di tangani dengan baik, akan sembuh “Untuk yang melakukan isolasi mandiri dan terpusat, Pemda membagikan paket sembako selama pasien menjalani isolasi. “Kebutuhan pangan selama menjalani isolasi baik mandiri atau terpusat di rusunawa, keluarga akan di bagikan paket sembako berupa beras, ikan kaleng, minyak goreng, gula dan lainya” jelas Bupati Buol.
Dalam melakukan isolasi mandiri, pasien akan di awasi baik tenaga kesehatan, maupun aparat RT setempat. Agar dalam isolasi tidak ada kontak untuk menularkan ke orang lain. Cukupkah Dengan Anti Gen? Saat ini, berdasarkan instruksi Kementrian Kesehatan, jika daerah yang akses ke alat swab PCR jauh, maka dengan anti gen sudah dapat menjadi standarisasi baku diagnosa covid-19. “Cukup 15 menit, kita dapatkan hasilnya untuk mengetahui pasien positif atau negatif. Dokter tidak boleh mengada-ngada, sebab sumpah dan janji dokter, terlebih dalam penanganan pandemi Covid-19 harus sesuai prosedur dan standar” ungkap Bupati lagi.
Apalagi Virus Covid-19 ini pergerakanya sangat dinamis. Kadang ada di hidung, kadang ada di tenggorokan, kadang ada dalam tubuh. Olehnya berbeda penanganan pasien dalam kondisi normal dengan kondisi pandemi seperti ini. “Dalam kondisi normal, semua orang di anggap sehat, namun dalam kondisi Covid-19, semua orang di anggap sakit, sampai benar-benar terbukti dia sehat” jelas Bupati mantan dokter ini. Oleh sebab itu, di keluarkanlah instruksi bahwa semua pasien masuk Rumah Sakit, pertama harus di periksa rapid test anti gen. Untuk kepentingan siapa? Demi mencegah penularan, dan menyelamatkan nyawa manusia.
Kabupaten Buol saat ini, hampir setiap hari ada kematian. Secara statistik, angka rata-rata dari 200 yang di periksa, petugas tracking menemukan pasian positif kurang lebih 20 Persen. “artinya ada 40 orang dari 200 orang yang di tracking terkonfirmasi positif. Jika menggunakan analisa statistik, maka setiap rumah dengan dengan anggota keluarga lima orang, salah satu sudah terpapar covid-19” lanjut Bupati. Hal ini menjadi kekhawatiran Bupati Buol, jika tidak disiplin, maka dalam waktu seminggu atau sepuluh hari kedepan, apa yang akan terjadi di Palu dan Jakarta akan terjadi juga di Buol.
“Belajar dari beberapa kasus para tokoh, semisal Pak Maman, Orang Tuanya meninggal hanya karena kehabisan tabung oksigen. Untuk RS di Kabupaten Buol. Kita hanya memiliki 30 tabung. Kalau di gunakan untuk pasien yang saturasinya di bawah 90, dalam 2 jam 30 tabung tersebut habis” jelas Bupati. Oksigen nadi utama pasien covid, kalau oksigen habis, sementara pasien banyak yang harus di selamatkan, maka banyak korban yang tidak tertolong. Peran Tokoh Masyarakat di Tengah Pandemi Bupati berharap agar seluruh pihak, baik Tokoh Masyarakat, tokoh agama, pemuda, organisasi pemuda dan mahasiswa untuk menjadi penyambung lidah pemerintah dalam menjelaskan dan menyampaikan informasi covid-19 secara benar kepada masyarakat. “Tokoh masyarakat, harus menjadi bagian dari solusi, bukan justru menciptakan masalah baru” tegas Bupati.

Tentang Pemulasaran Jenazah Direktur Rumah Sakit menjelaskan bahwa tidak seperti isu yang berkembang, bahwa jenazah tidak di perlakukan sesuai syariat dan kebiasaan masyarakat. “Demi Allah, saya dalam pemulasaran jenazah di Rumah Sakit, saya yakinkan sudah sesuai prokes dan syariat Islam. Karena dalam hal ini rumah sakit telah berkerjasama dengan tokoh-tokoh agama” terang Direktur RS dr. Arianto Panambang. Pemda juga menyediakan Konsultasi medis kepada dokter, dengan kontak person. Melalui sarana call center.
Saat ini, pemda sementara membuat peraturan Bupati, Keluarga di berikan santunan sekitar 2,5 Juta asal keluarga mau jenazah covid-19 pemulasaranya berdasarkan protokol kesehatan. Entah melalui rumah sakit, atau keluarga mau di makamkan sesuai keinginan keluarga, asal tetap sesuai dengan prokes. Beberapa pertanyaan dan saran dari berbagai perwakilan yang telah di terima oleh pemda sebagai usulan yang akan di rapatkan bersama SKPD terkait. “Usulan dan saran yang kosntruktif ini, telah mewakili seluruh pihak di daerah ini. Olehnya saran ini, akan menjadi bahan bagi langkah pemda kedepan”Pertemuan ini, di insiasi oleh Bupati Buol, untuk menyerap aspirasi dari berbagai perwakilan kelompok masyarakat, sebagai upaya dalam menerapkan kebijakan secara bottom up, yakni mendengar saran dari rakyat.
Olehnya, Bupati Buol sangat mengharapkan kerjasama, saling bahu membahu, memberi pemahaman yang baik, menjadi pahlawan penyelamat kemanusiaan. “Tugas mendesak kita adalah berkerjasama, meninggalkan ego dan sekat apapun, demi tujuan mulia menyelematkan kemanusiaan dari ancaman virus Covid-19” jelas Bupati.
Olehnya, ada beberapa poin keputusan dalam rapat ini yakni:
Pertama, Pentingnya Relawan dalam edukasi dan distribusi bantuan sembako ke masyarakat. Relawan berfungsi sebagai penyalur informasi yang benar kepada masyarakat, sehingga isu liar dan hoax dapat di minimalisir.
Kedua, Pemda juga akan fokus dalam mendesain program pemulihan ekonomi. Selama ini, pemda Buol sudah memiliki beberapa program pemulihan ekonomi, baik jagung, beras, percetakan tambak masyarakat, dan bantuan UMKM.”Saya akan mendiskusikan dengan tim ekonomi kesejahteraan daerah, jika masih ada program pemulihan ekonomi yang mungkin belum terpikirkan untuk di laksanakan, selain program kesejahteraan yang sudah berjalan sejauh ini” jelas Bupati.
Ketiga, karena ini adalah ketetapan Allah, maka akan ada instruksi untuk seluruh rumah ibadah melaksanakan Sholat Tobat sebagai bentuk permohonan pengampunan kita kepada Allah SWT, asal tetap dalam standar protokol. Kesehatan.
Dalam penutup. Bupati menegaskan di era Post Truth seperti sekarang, kebohongan dan fitnah yang di lakukan berulang-ulang akan nampak seperti sebuah kebenaran di mata rakyat. “Era post truth dan digitalisasi saat ini, setiap orang adalah sumber informasi, menjadi sumber berita, sehingga setiap orang bertanggung jawab atas berita dan informasi yang di sebarkan”Jika berkomitmen terhadap kemanusiaan, maka kepedulian dan solidaritas serta kerjasama adalah prioritas.Kegiatan berjalan secara aman dan tertib dengan penerapan Protokol Kesehatan ketat yang maba sebelumnya seluruh peserta melaksanakan pengambilan Swab Antigen sebelum masuk keruang pertemuan.

