Puncak Gerakan Sastra Buol resmi dibuka oleh Sekretaris Kabupaten Buol, Dadang, SH, MH, di Aula Lantai II Kantor Bupati Buol, Sabtu, 21 September 2024. Kegiatan ini merupakan inisiatif mulia yang bertujuan memperkenalkan dan menumbuhkan cinta sastra di kalangan generasi muda di Buol.

Gerakan Sastra Buol mengajak para pemuda untuk berpartisipasi dalam kegiatan kreatif seperti lomba video puisi dan pelatihan menulis karya sastra. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak muda dapat meningkatkan keterampilan dan kebanggaan terhadap warisan budaya lokal, sekaligus mengintegrasikan unsur-unsur budaya Buol dalam karya sastra mereka.

Puncak Gerakan Sastra Buol resmi dibuka oleh Sekretaris Kabupaten Buol, Dadang, SH, MH, di Aula Lantai II Kantor Bupati Buol, Sabtu, 21 September 2024. Kegiatan ini merupakan inisiatif mulia yang bertujuan memperkenalkan dan menumbuhkan cinta sastra di kalangan generasi muda di Buol.

Puncak kegiatan ini mencakup pengumuman lomba video baca puisi, penyerahan sertifikat, dan diskusi buku “Mendulang Rindu di Tanah Pogogul,” sebuah karya yang ditulis oleh anak-anak muda Buol dan diterbitkan dalam tiga bahasa: Bahasa Buol, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Buku ini merupakan hasil karya yang menunjukkan potensi dan kreativitas generasi muda setempat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Gerakan Sastra Masuk Sekolah yang dilaksanakan sejak 11 Juli hingga 4 Agustus 2024, diikuti dengan kemah sastra pada 31 Agustus hingga 1 September 2024, serta berbagai lomba video baca puisi yang diadakan dari 15 Juni hingga 27 Agustus 2024.

Andi Asrawaty, S.S., M.Hum, selaku penggagas kegiatan, mengungkapkan, “Kegiatan ini terinspirasi dari berbagai kekayaan budaya Buol, mulai dari pakaian adat hingga cerita rakyat. Kami ingin melestarikan budaya ini dan memberi ruang bagi pemuda untuk berkreasi.” Asrawaty menekankan pentingnya pemuda Buol memiliki motivasi dan semangat dalam berkarya.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Tengah, Drs. Asrif S.Sos, menegaskan bahwa Gerakan Sastra Buol didanai sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kami berharap seluruh komunitas dapat memaksimalkan kesempatan berkarya,” ujarnya. Asrif juga menambahkan bahwa sejak 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan program revitalisasi bahasa daerah, termasuk Bahasa Buol, untuk mendorong generasi muda agar tetap melestarikan bahasa dan budaya mereka.

Foto bersama Sekda bersama pegiat literasi Buol (Foto: Santo)

Sekretaris Kabupaten Buol, Dadang, menyatakan bahwa Gerakan Sastra Buol bertujuan tidak hanya untuk melestarikan budaya literasi tetapi juga meningkatkan kecintaan terhadap karya sastra di kalangan masyarakat. “Kita ingin menggali kembali potensi budayawan dan sastrawan Buol yang selama ini belum terorganisir,” katanya.

Salah satu peserta, Teguh, menyampaikan manfaat yang diperolehnya dari kegiatan ini. “Saya belajar banyak tentang pengembangan bahasa dan sastra daerah, dan merasa bangga bisa menjadi bagian dari Gerakan Sastra Buol,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba, serta sertifikat untuk para narasumber. Panitia juga memberikan cendera mata kepada tamu undangan dari Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah dan Kementerian Kebudayaan. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan dari momen bersejarah ini.

Gerakan Sastra Buol diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya serta sastra daerah mereka, demi keberlanjutan warisan budaya Buol yang kaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *