Sekretaris Kabupaten Buol Drs Muhammad Sufrizal Yusuf, MM membuka kegiatan Workshop Percepatan Penurunan Stunting di Aula Gedung Srikandi Kel. Kulango, Jumat 15 Juli 2022.

Kegiatan yang digagas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buol juga dihadiri Kepala Bappeda Ir. Ibrahim Rasyid, Kadis PPKB Prov. Sulteng Tuty Zarfiana, SH., M.Si. Sekdis PPKB Kabupaten Buol dr. Maryati A Ismail, Kabid Penduduk dan Keluarga Berencana Wahida, S.Kep.Ns dan Kabid Linjamsos Marwadi A. M. Salim, S Sos.

Kadis PPKB Propinsi Sulawesi Tengah Tuty Zarfiana, SH M. Si dalam paparannya menjelaskan bahwa Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya namun, anak dengan tubuh pendek belum tentu serta merta mengalami stunting. Kondisi ini hanya terjadi ketika asupan nutrisi harian anak kurang sehingga mempengaruhi perkembangan tinggi badannya.
Apa penyebab Stunting pada anak?
Ada 2 poin utama yang menjadi faktor utama stunting pada anak yaitu Kurang asupan gizi selama hamil dan Kebutuhan Gizi anak tidak tercukupi.
Kepala Bappeda Ir Ibrahim Rasyid melaporkan Tahun 2021 sesuai data SSGI, Buol berada pada level 28,6% dan masih di atas angka standar Provinsi Sulawesi Tengah.
Adapun penanganan kasus stunting Kabupaten Buol difokuskan pada 15 desa/kelurahan untuk dilakukan intervensi penurunan stunting yakni :
Desa Tayokan, Desa Timbulon, Desa Lokodidi, Desa Tamit, Desa Domag Mekar, Desa Pokobo, Desa Mopu, Desa Potangoan, Desa Diat, Desa Bungkudu, Desa Yugut, Desa Binuang, Desa Bukal, Desa Mulat dan Kelurahan Kulango.
Kiat percepatan penurunan stunting antara lain dengan memberdayakan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang merupakan ujung tombak dalam penanganan stunting demikian yang disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan dr Maryati A Ismail.

Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat Stunting memiliki dampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia, produktifitas, dan daya saing, pemetaan dampak stunting ada dua, yaitu dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang.

Dampak Jangka Pendek yaitu :Terganggunya Perkembangan Otak,Kecerdasan Berkurang, Gangguan Pertumbuhan Fisik dan Gangguan Metabolisme Tubuh sedangkan dampak Jangka Panjang antara lain : Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah terpapar penyakit, Meningkatnya risiko memiliki penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung,pembuluh darah, kanker, stoke dan disabilitas pada usia tua.

Dengan kegiatan workshop ini diharapkan agar angka stunting Kabupaten 28,6% dapat turun untuk tahun depan.

Diskominfo-SP 2022